Aku hanyalah rumah, tak bisa memilih siapa yang harus tinggal, tetapi selalu ditinggal.
-”Kau adalah rumah, tempatku kembali pulang.”
Iya. Aku hanyalah rumah yang tak bisa melakukan apa-apa, meskipun aku mengharapkanmu untuk pulang.
-”Apapun itu, kau adalah rumahku. Rumah dengan segala isinya yang aku rindukan!”
Ya memang. Aku hanyalah rumah, yang diisi segala sesuatu yang kau rindukan, tetapi tak pernah kau pedulikan.