Sabtu, 14 September 2013 0 comments

Hanya Sekadar Rumah

-”Kau adalah rumah di mana aku memilih untuk tinggal.”
Aku hanyalah rumah, tak bisa memilih siapa yang harus tinggal, tetapi selalu ditinggal.

-”Kau adalah rumah, tempatku kembali pulang.”
Iya. Aku hanyalah rumah yang tak bisa melakukan apa-apa, meskipun aku mengharapkanmu untuk pulang.

-”Apapun itu, kau adalah rumahku. Rumah dengan segala isinya yang aku rindukan!”
Ya memang. Aku hanyalah rumah, yang diisi segala sesuatu yang kau rindukan, tetapi tak pernah kau pedulikan.


Apapun yang kau katakan, aku hanya tidak ingin sekadar menjadi rumahmu, tetapi aku ingin menjadi tempat tinggalmu selalu. Bukan hanya menjadi tempat yang kau tinggalkan selalu.
Minggu, 01 September 2013 0 comments

Kita

Kita adalah kepastian yang berulah, jarum yang mereka cari pada tumpukan jerami, tetes tawa yang membeku. Kita adalah bukti ketika Tuhan murka dan rangkuman semua keindahan yang ia pernah ciptakan.

Kita adalah sangkar cerita yang kemudian kosong, birunya lautan luas yang percuma, tingginya gedung-gedung kantor di hari libur, kesunyian berlapis bising yang megah. Kita adalah kehampaan yang disembunyikan nada.

Kita adalah bentuk saling percaya dan perdaya, suka dan duka, luka dan lupa. Kita adalah bentuk logis dari apapun yang ghoib.

Kita adalah pergi yang sebentar, berhala yang saling memusyrikan, perjalanan dan tempat pulang. Kita adalah keganjilan yang saling menggenapkan.

Kita adalah kelak yang semestinya kekal.


-dausgonia
 
;