Sabtu, 12 Januari 2013

Sebuah Tulisan tentang Kamu




Hai, kamu. Kamu yang sudah aku anggap sebagian dari hidup aku. Ini aku; dengan segala kekuranganku yang mungkin tidak pantas untuk kamu bangga-banggakan. Aku cuma pengen kamu tau, kalo aku ini lelah. Aku lelah menjadi orang yang selalu ada untuk kamu. Walaupun kamu tidak menyadari itu semua.

Kita memang belum lama dekat satu sama lain. Walaupun begitu, aku sudah bisa merasakan sesuatu. Sesuatu yang bisa disebut jatuh cinta. Jatuh cinta memang wajar. Apalagi saat jatuh.. kita bisa terluka. Sekarang aku bisa mengetahui rasanya jatuh cinta kepada seseorang yang jelas-jelas tidak jatuh cinta kepadaku kembali. Ya, bisa dibilang ini sebuah cinta bertepuk sebelah tangan. Aku tidak mengetahui, kalau kamu benar-benar tidak cinta kepadaku atau mungkin kamu belum bisa untuk jatuh cinta? Kalau saja aku tanyakan tentang ini kepadamu, sudah pasti kamu tidak mau atau tidak bisa menjawabnya. Memang bodoh, kalau aku memaksa kamu untuk menjawabnya.

Sosok lelaki yang bisa disebut teman dekatku pun tiba-tiba saja dekat denganmu. Lelaki yang tadinya aku kira hanya akan menjadi figuran dalam cerita ini, ternyata telah berhasil lebih dulu, meraih votting tertinggi dari Tuhan, untuk menggantikanku menjadi pemeran utama dalam cerita ini. Ya, cerita kita. Kata ‘kita’ disini sekarang bukanlah sebagian dari ‘aku dan kamu’, melainkan ‘dia dan kamu’.


Mengetahui itu semua, aku merasa rapuh. Aku merasa dunia telah kehilangan warna-warnanya. Aku pun merasa senja telah kehilangan keindahannya sejak kehadiran dia dalam cerita kita. Ya, aku rapuh tanpa sepengetahuanmu. Aku juga tidak ingin mengatakannya bahwa aku ‘cemburu’. Aku hanya dan sangat ingin sebuah hubungan yang lebih special dari dia. Memang brengsek, kalau saja aku menuntutmu tentang sebuah hubungan lebih ini. Alhasil, aku pun hanya bisa terdiam saat melihatmu bahagia bersamanya. Diam adalah cara sederhanaku menikmati kebahagiaanmu bersamanya. Sampai sekarang pun aku masih saja terdiam meratapi kejadian ini semua yang bisa disebut patah hati.

3 comments:

Angga Pratama mengatakan...

FAAAAK GUAAA BANGET!!!

raffiu mengatakan...

ngenes..

Anonim mengatakan...

"Lelaki yang tadinya aku kira hanya akan menjadi figuran dalam cerita ini, ternyata telah berhasil lebih dulu, meraih votting tertinggi dari Tuhan." - Kata-kata ini asoy bener.

Posting Komentar

 
;